Kamis, 10 Mei 2012

Kerajaan Batu,Nubuat Daniel (Perjanjian Lama)

KERAJAAN BABEL.
1. Siapakah yang mula-mula mendirikan Kerajaan Babel ?
“Kusy memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi…
…..Mula-mula kerajaannya terdiri dari BABEL, Erekh dan Akad, semuanya di tanah Sinear.” - Kejadian 10:8-10.
2. Keturunan siapakah Kusy ?
- “Keturunan Ham ialah Kusy.” – Kejadian 10:6.
- “Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar.” – Kejadian 9:22.
Ham adalah leluhur bangsa Palestina sekarang ini.
- “TERKUTUKLAH Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya.” – Kejadian 9:25.

Ham dikutuk oleh Nuh gara-gara melihat auratnya dan mentertawakannya di antara saudara-saudaranya. Gambaran dari kekurangajaran seorang anak terhadap orangtuanya. Dan kalau kita perhatikan dari Kejadian pasal 10, kita akan mendapati bahwa keturunan Ham banyak melahirkan bangsa-bangsa kafir; Filistin, Sodom-Gomora, Het, Amori, Kanaan, Niniwe, dll. Ini kalau dalam istilah kedokteran dinamakan ‘riwayat penyakit’, yaitu cerita perjalanan suatu penyakit.

Kesalahan Tata Bahasa Al Quran

Zakaria boutros merupakan sumber copy paste Faith freedom indonesia dan salah salah satu pitnah dan tuduhan faith freedom indonesia yang diambil dari tulisan zakaria boutros adalah tentang kesalahan tata bahasa dalam alqur’an atau kesalahan nahwu sorop mari kita ulas bersama tentang tuduhan musuh allah yg terlaknat.
salah satu tuduhan kafir laknatullah, adalah bahwa alqur’an terdapat banyak kesalahan tata bahasa atau gramer, Apakah mungkin alqur’an mengalami kesalahan tata bahasa, sedangkan ilmu tata bahasa diambil dari alqur’an, Ilmuan bahasa arab membuat qoidah bahasa arab ( Nahwu shorop), untuk mempelajari maksud dari alqur’an, dan semua ilmu tata bahasa diambil dari alqur’an jadi mustahil alqur’an terdapat kesalahan tata bahasa Arab.

Dan para kuffar berusaha mencari kesalahan dalam alqur’an seperti subhat merka tentang:
ROPA’ MA’TUB ALA MANASUB(رفع المعطوف على المنصوب) :

Kiblat (Arah) Sembahyang Umat Hindu

Mayoritas masyarakat Tengger adalah beragama Hindu. Ajaran spiritual masyarakat Tengger adalah “Siwa Budha”, tetapi sekarang adalah Hindu. Adapun tiga prinsip ajaran Hindu masyarakat Tengger antara lain :

Pemujaan kepada Tuhan
Pemujaan kepada Leluhur
Pemujaan kepada alam semesta.

Akan tetapi antara Religi dengan kepercayaan masyarakat Tengger lebih kuat kepercayaannya dibandingkan religi/agamanya. Religi/agama lebih sebagai pelengkap kepercayaan (adat) masyarakat Tengger.

Konsep sembahyang umat Hindu adalah menghadap Segara Gunung. Ketika masyarakat tersebut berada di wilayah Gunung maka tempat tempat sembahyang/pure harus menghadap ke Gunung seperti halnya pada masyarakat Tengger yang tinggal diwilayah Gunung Bromo, maka seolah olah mereka menghadap ke Gunung Bromo.